Sistoscopi dan Litotripsi

Sistoscopi adalah suatu tindakan untuk melihat dan memeriksa kandung kencing dari dalam mengunakan alat bernama sistoskop dan kelengkapannya. Alat ini dimasukkan melalui lubang kelamin.  Saat pemeriksaan ini mungkin terlihat batu. Tindakan untuk memecah batu disebut litotripsi. Alat yang digunakan untuk memecah batu menggunakan alat yang disebut Hendrikson dan/atau stone punch. Tindakan ini berada dalam pembiusan, keterangan pembiusan akan diterangkan oleh dokter anestesi.
Terdapat beberapa resiko sistoscopi dan litotripsi, antara lain seperti tersebut dibawah ini.
Resiko umum:
  1. terjadinya infeksi yang memerlukan antibiotic dan perawatan setelah tindakan. Di RS …., antibiotic profilaksi diberikan sebelum operasi dan dilanjutkan beberapa hari setelah operasi hingga tidak ditemukan tanda infeksi (demam, menggigil, suhu tubuh naik, hitung sel darah putih tinggi).
  2. Perdarahan, terjadinya kondisi pendarahan yang memerlukan transfusi untuk operasi ini di RS ini belum pernah terjadi, meskipun demikian hal ini perlu kami sampaikan. Resiko perdarahan akan meningkat pada pengguna obat pengencer darah seperti warfarin, aspirin, clopidogrel (plavix atau iscover) atau dipiridamol (persantin atau asasantin).
  3. Pada pasien kegemukan/obesitas meningkatkan resiko infeksi luka operasi, gangguan jantung dan paru-paru serta pengendapan darah (thrombosis meningkat).
  4. Resiko kematian meskipun sangat kecil, bahkan belum pernah ada laporan mengenai kematian oleh karena sistoskopi dan litotripsi.
Resiko khusus:
  1. Kerusakan urethra yang mungkin mengakibatkan penyempitan saluran kencing.
  2. Kerusakan kandung kencing sehingga diperlukan operasi terbuka.
  3. Pembengkakan saluran kencing sehingga memerlukan pemasangan kateter hingga bengkak mereda.
  4. Bakteri memasuki aliran darah yang mengakibatkan septicemia sehingga memerlukan antibiotic.
  5. Pendarahan yang mengakibatkan urine berwarna kemerahan dan kadang jendalan darah mengakibatkan kencing tersumbat.
  6. Rasa nyeri saat kencing dan berlangsung beberapa hari.
  7. Pecahan batu di kandung kencing mungkin keluar sendiri kadang menimbulkan rasa nyeri. Kadang terdapat batu yang tersisa.
Saya  telah mengerti tentang hal-hal yang disampaikan dokter.
  1. Tentang kondisi medis, terapi yang disarankan,  resiko yang mungkin terjadi dan terapi tambahan jika diperlukan.
  2. Resiko anestesi yang akan diterangkan oleh dokter anestesi.
  3. Terapi medis yang lain untuk menangani penyakit saya termasuk resiko dan keterbatasan sarana.
  4. Prognosis atau harapan kedepan mengenai penyakit saya.
  5. Dalam pernyataan ini juga sekaligus persetujuan pengguanaan antibiotic serta transfuse darah serta obat lainnya. Penentuan obat sesuai dengan kamar dan cara pembayaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar