Hipospadia atau hipospadi adalah suatu
keadaan dimana muara saluran kencing tidak di ujung penis, melainkan di
bawah/dibatang/ pangkal penis bahkan dibelakang kantung buah pelir.
Oleh karena lubang kencing tidak berada di ujung maka saat buang air kecil maka air kencing akan membasahi celana.
Pada saat kelahiran, seharusnya kelainan
ini sudah dapat diketahui oleh dokter/bidan yang membantu persalinan.
Lubang penis akan tampak tidak di ujung penis. Kulit kulub akan tampak
menggelambir di sisi atas (dalam medis dikatakan preputium berada di
dorsal dan tampak sebagai dorsal hood). Keadaan ini biasanya disertai
dengan chorde atau suatu jaringan yang menyebabkan penis melengkung.
Jika hal ini tampak, maka pastikan apakah kedua buah pelir ada ataupun
tidak. Sesegera mungkin informasikan keadaan ini kepada pasien, sehingga
tidak terjadi salah penanganan. Orang awam sering mengira sebagai
disunat jin ataupun sunat sejak lahir.
Lubang penis jika berada lebih ujung dari
leher dari kepala penis (distal sulcus coronarius) biasanya tidak
memerlukan koreksi. Hal ini karena secara fungsional penis berfungsi
baik.
Diharapkan pasien telah dilakukan koreksi
sebelum pasien bersosialisasi saat kanak-kanak. Hal ini karena akan
menimbulkan minder di kemudian hari.
Hal yang perlu diperhatikan adalah pasien
tidak boleh dikhitan. Kulit yang biasanya dibuang saat khitan, pada
pasien ini akan digunakan untuk membuat saluran kencing, sehingga lubang
kencing di ujung penis.
Terdapat banyak spesialisasi yang
menangani kelainan bawaan. Untuk kelainan ini akan lebih tepat dibawa ke
dokter spesialis urologi. Hal ini karena selain kelainan yang tampak,
sering terdapat kelainan di organ tubuh yang lain, misalnya buah pelir
yang tidak turun.
Operasi kelainan bawaan ini pada dasarnya dibagi dalam 3 tahap, yaitu:
- Chordectomi.
- Orthoplasti.
- Uretroplasti.
Chordektomi adalah tindakan membuang
chorde. Penis pasien hipospadia umumnya bengkok/menunduk yang
dikarenakan terikan suatu jaringan yang disebut chorde. Dengan membuang
jaringan ini maka penis akan menjadi relative lurus.
Orthoplasti adalah tehnik untuk membuat
lurus penis/agar dapat berdiri tegak. Penis yang terjerat oleh chorde
yang banyak dan lama dapat mengakibatkan penis tetap menunduk meskipun
chorde telah dilepaskan. Untuk meluruskan perlu dibuat jahitan tambahan.
Uretroplasti adalah tindakan membuat
saluran kencing sehingga lubang kencing berada di ujung penis. Untuk
tindakan ini digunakan kulit kulub (yang dibuang saat khitan).
Seandainya kulit kulub sudah dibuang/kurang maka dapat dipakai kulit
penis atau kantong buah pelir. Pembuatan saluran ini memang rumit,
bahkan dalam literature di luar negeri sekalipun, masalah setelah
uretroplasti sering ditemui. Masalah yang muncul antara lain bocornya
saluran buatan, penyempitan saluran buatan dan bengkoknya penis. Jika
hal ini terjadi maka harus diperbaiki.
Ketiga tahap operasi ini mungkin dapat
dilaksanakan sekaligus ataupun beberapa kali. Hal ini sangat dipengaruhi
keadaan dan kondisi pasien. Jika operasi tidak dilakukan satu tahap,
maka operasi berikutnya disarankan berjarak 4 bulan. Demikian pula untu
mengulang operasi (jika terjadi kegagalan dalam suatu tahap) maka
operasi harus berjarak minimal 4 bulan. Seandainya operasi dilaksanakan
sebelum 4 bulan, maka jaringan belum matang sehingga angka kegagalan
lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar