Uretroplasti

Pengertian Uretroplasti

Uretroplasti atau Urethroplasty pada hypospadia merupakan salah satu tindakan dari operasi hypospadia untuk membuat saluran uretra baru dengan ukuran yang adekuat. Tindakan ini adalah satu tahap dari beberapa tahap penanganan hipospadia. Penanganan hipospadia pada umumnya terdiri atas orthoplasty, chordectomi dan uretroplasti. Setiap tahap mungkin dilakukan lebih dari sekali, atau bahkan semua tahap dapat dilakukan dalam satu waktu bersamaan. Hal ini ditentukan kondisi klinis pasien yang ditentukan oleh dokter.
Tindakan tehnik urethroplasty tergantung pada letak hypospadia ( tipe anterior, middle ataupun posterior). Tindakan ini mungkin diawali dengan tindakan chordektomi, jika terdapat chorde pada penis.
Indikasi : pasien dengan hypospadia baik tipe anterior, middle ataupun posterior.
Tujuan tindakan ini adalah  membuat saluran urethra baru dengan ukuran yang adekuat sesuai umur pasien, dengan ujung distalnya hingga glan penis, sehingga didapatkan hasil yang optimal untuk fungsi berkemih, reproduksi dan kosmetis.

Kebijakan yang diambil untuk penyelenggaraan operasi ini antara lain:
  • Tindakan urethroplasty dilakukan di kamar operasi oleh dokter spesialis Urologi, dibantu oleh dokter spesialis anastesi.
  • Operator harus menjelaskan kepada keluarga pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
  • Sebelum memulai tindakan, keluarga pasien diharuskan menyelesaikan urusan administrasi dahulu
  • Setiap tindakan Urethroplasy pada hypospadia harus di dokumentasikan sebelum dan sesudah operasi
  • Pada pasien anak, dilakukan dengan anastesi umum
  • Pasien harus rawat inap satu hari sebelum tindakan
  • Setelah tindakan, peralatan operasi dibersihkan sesuai standar yang berlaku
  • Ahli gizi melakukan evaluasi gizi dan rencana asupan gizi
  • Pada pasien anak, harus dievaluasi oleh dokter spesialis anak untuk menilai toleransi operasinya.
Prosedur tindakan uretroplasti:
  • Tindakan urethroplasty dilakukan oleh tim yang terdiri dari dokter spesialis urologi yang melakukan tindakan dan dokter spesialis anestesi yang melakukan pembiusan.
  • Dokter spesialis urologi melakukan penilaian letak ostium urethra eksternum dan chordae.
  • Dokter spesialis anestesi sebelumnya melakukan pembiusan umum.
  • Pastikan tersedianya alat:
    • Set operasi urethroplasty
    • Lampu operasi yang memadai
    • NaCl 0,9%
    • Povidon iodin 10%
    • Draping steril
    • Benang vicryl 4/0
    • Cilastic stent
    • Cystofix set
  • Cara ooperasi :
  1. Pasien dilakukan anestesi umum.
  2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik didaerah operasi dan sekitarnya.
  3. Identifikasi OUE, pasang Cilastic stent
  4. Dilakukan insisi melingkar, + 1 cm dibawah sulcus coronarius.Kemudian dilakukan degloving hingga pangkal penis.
  5. Chordae dieksisi hingga bebas dari jaringan fibrosis
  6. Dilakukan penilaian letak OUE sehingga dapat menentukan tehnik urethroplasty yang akan digunakan.
  7. Bila letak OUE berada pada mid shaft penis dapat dilakukan dengan Tubularized Incision Plate (TIP), Onlay Island Flap.
  8. Dilakukan prosedur diversi urine dengan cystostomi.
  • Pasca Operasi:
  1. Antibiotik intra vena diberikan mulai satu jam pre operasi sampai tiga hari pasca operasi, dilanjutkan antibiotik oral selama lima hari.
  2. Cilastic stent dipertahankan 5 hari dan cystostomy dipertahankan 10 hari
  3. Perawatan terbuka dengan pemberian antibiotika topikal dimulai pada hari ke 5
Penanganan pasca operasi dapat bervariasi antar pasien.
Laporan operasi dan data medik pasien disimpan dalam komputer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar