Infertilitas atau mandul didefinisikan sebagai tidak mampunya
pasangan untuk mendapat kehamilan setelah 1 tahun rutin berhubungan
suami istri tanpa alat kontrasepsi. Definisi ini sedikit berbeda
dibanding definisi terdahulu yang member batasan 2 tahun.
Dalam definisi ini ditekankan berhubungan rutin dan tanpa alat
kontrasepsi, sehingga jika sebuah pasangan tidak melakukan hubungan
secara rutin tidak dapat dikatakan infertile. Begitu juga pasangan yang
menggunakan alat kontrasepsi tidak dikatakan infertile meskipun tidak
hamil meskipun telah rutin melakukan hubungan suami istri. Hubungan
suami istri dikatakan rutin jika dilakukan setiap 2 hingga 5 hari.
Kenapa tidak dilakukan lebih sering? Karena jika dilakukan lebih sering
maka konsentrasi dan jumlah spermatozoa setiap ejakulat akan sedikit,
padahal konsentrasi dan jumlah sperma sangat mempengaruhi kesuksesan
kehamilan. Mengapa tidak lebih jarang? Karena jika dilakukan lebih
jarang akan banyak spermatozoa yang telah rusak/mati sehingga tidak
dapat membuahi.
Masalah infertilitas merupakan masalah baik pada pasangan laki-laki
dan juga perempuan. Sekitar 40% infertilitas disebabkan masalah pria,
40% karena masalah pada pasangan wanita dan 20% karena masalah pasangan
wanita dan pria.
Diagram Venn paragraph diatas.
Penanganan infertilitas yang baik harus secara menyeluruh baik untuk
pasangan pria ataupun wanita. Oleh karena saya Insya Allah dititipi
sedikit ilmu mengenai Urologi, saya akan berusaha membagikan sedikit
pengetahuan saya. Urologi membicarakan infertilitas pria, sedangkan
infertilitas wanita mungkin akan lebih tepat dijelaskan oleh rekan
sejawat Obstetri ginekologi (dokter kandungan).
Sebelum dilakukan pemeriksaan harus ditanyakan beberapa hal mengenai riwyat:
- Apakah dahulu, saat lahir buah pelir telah turun keduanya? Ataukah telah berumur lebih dari 1 tahun? Ataukah penurunan buah pelir dengan dibantu dengan obat/operasi?
- Apakah terdapat kelainan pada alat kelamin? Seperti penis yang bengkok, muara saluran kencing tidak diujung penis?
- Apakah mengkonsumsi obat-obatas? Misalkan mariyuana, alcohol, dll.
- Apakah terdapat saudara yang mengalami infertilitas?
- Apakah pasangan menggunakan metode kontrasepsi tertentu sebelumnya?
- Apakah terdapat riwayat trauma/tabrakan yang mengenai alat kelamin terutama buah pelir?
- Adakah riwayat buah pelir terpuntir (torsio testis)?
- Adakah riwayat infeksi alat kelamin?
- Adakah riwayat gondongan (mumps) dan diikuti b engkanya buah pelir?
- Apakah pernah memiliki anak sebelumnya (dengan wanita/istri lain)?
- Riwayat operasi/masuknya alay kedalam penis (operasi prostat contohnya).
Setelah digali tentang riwayat penyakit, kemudian dilakukan
pemeriksaan fisik, terutama alat kelamin. Ukuran buah pelir normal
sekitar 18 cm3 (dengan rentang 12 hingga 30), ukuran
2cmx3cmx5cm. Untuk lebih tepatnya diukur dengan Prader orchidometer.
Ukuran yang kecil sangat mungkin tidak mampu menghasilkan sperma yang
baik. Suhu testis sekitar 20C dibawah suhu tubuh. Perhatikanlah penis, apakah terdapat kelainan atau penyempitan lubang.
Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan laboratorium. Hal pertama
yang diperiksa adalah analisis sperma dan analisis kencing. Kualitas dan
kuantitas yang dibawah normal mungkin sebagai sebab infertilitas.
Seandainya diperlukan maka akan dilakukan tes kadar testosterone, LH,
FSH dan Prolaktin.
Oleh karena tulisan ini kami tujukan untuk orang awam, maka tidak
kami lanjutkan untuk detil berikutnya. Hal ini tidak kami maksudkan
tertentu, hanya kami khawatir hal berikutnya sulit dimengerti.
Seandainya ada hal yang ingin ditanyakan lebih lanjut dapat menghubungi
kami. Terimakasih.
malam pak wikan..
BalasHapussaya mau tanya, krna mgkin materi yg saya cari tdk ada di artikel ini..
saya mau tanya, di proses reproduksi pembentukan jenis kelamin laki dan pr itu ada di bulan keberapa ya pak?lalu bagian apa yang muncul terlebih dahulu?
klu bsa tlg bls via email sandra.hickover@yahoo.co.id
maturnuwunnn