Anorektal

Kanalis ani berasal dari invaginasi ektoderm, sedang rektum berasal dari entoderm. Karena perbedaan asal ini, maka terdapat perbedaan pula pada epitel pelapisnya, vaskularisasinya, inervasi dan drainase limfatiknya. (Marijata, 2000).
Lumen rektum dilapisi mukosa glanduler usus sedang kanalis ani dilapisi epitel squamosum stratifikatum lanjutan kulit luar. Jadi tidak ada mukosa anus. Daerah batas antara rektum dan kanalis ani disebut Anorectal Junction ditandai oleh linea pectinea / linea dentata yang terdiri dari sel-sel transisional. Dari linea ini kearah rectum ada kolumna rectalis (Morgagni), dengan diantaranya terdapat sinus rectalis yang berakhir di kaudal sebagai valvula rectalis. Setinggi linea dentata ini ada crypta analis dan muara muara analis.
Panjang kanalis ani kira kira 4 cm yang dibedakan menjadi anatomical anal canal mulai anal verge sampai ke linea dentata dan Surgical anal canal untuk kepentingan klinis yang dimulai dari analverge sampai cincin anorektal yang merupakan batas paling bawah dari otot puborectalis yang dapat diraba pada waktu rectal toucher..
Dasar panggul dibentuk oleh otot levator ani yang dibentuk oleh otot-otot pubococcygeus, ileococcygeus dan puborectalis. Otot-otot yang berfungsi mengatur mekanisme kontinensia adalah :
  1. Pubo-rektal merupakan bagian dari otot levator ani
  2. Sfingter ani eksternus (otot lurik)
  3. Sfingter ani internus (otot polos)
Batas antara spincter ani eksternus & internus disebut garis Hilton. Muskulus yang menyangga adalah m. Puborectalis. Otot yang memegang peranan terpenting dalam mengatur mekanisme kontinensia adalah otot-otot puborektal. Bila m. pubo-rektal tersebut terputus, dapat mengakibatkan terjadinya inkontinensia.
Muskulus puborektalis yang merupakan bagian m. levator ani membentuk jerat yang melingkari rektum sehingga berfungsi sebagai penyangga. Rektum juga ditopang oleh fascia pelvis parietalis (fascia Waldeyer), ligamentum laterale kanan dan kiri yang ditembus oleh a/v hemorrhoidales media dan mesorektum. Ligamentum dan mesorektum memfiksasi rectum ke permukaan anterior sacrum.
Batas-batas kanalis ani, ke kranial berbatasan dengan rectum disebut ring anorektal, ke kaudal dengan permukaan kulit disebut garis anorektal, ke lateral dengan fossa ischiorectalis, ke posterior dengan os koksigeus, ke anterior pada laki-laki dengan sentral perineum, bulbus urethra dan batas posterior diafragma urogenital (ligamentum triangulare) sedang pada wanita korpus perineal, diafragma urogenitalis dan bagian paling bawah dari dinding vagina posterior. Ring anorektal dibentuk oleh m.puborektalis yang merupakan bagian serabut m. levator ani mengelilingi bagian bawah anus bersama m. spincter ani ekternus.
Vaskularisasi kanal anal berasal dari :
» A. Hemorrhoidalis superior  adalah cabang dari a. mesenterika inferior
» A. Hemorrhoidalis media   adalah cabang dari cabang a. iliaca eksterna
» A. Hemorrhoidalis inferior  adalah cabang dari cabang a. pudenda
Aliran vena diatas anorektal junction melalui sistem porta sedang canalis ani langsung ke vena cava inferior.

V. Hemorrhoid superior, berasal dari plexus venosus hemorrhoidalis internus bermuara ke  vena .mesenterica inferior  dan bermuara ke vena porta hepatica.
Vena ini tidak mempunyai valvula, sering untuk penyebaran kanker

V. Hemorrhoid inferior, mengalirkan darah dari vena pudenda interna  menuju vena iliaca interna dan bermuara ke vena cava inferior. 

Aliran limfe dari rektum mengikuti vasa hemoroidales superior ke lnn mesenterika inferior menuju lnn para aorta, sedang dari kanalis ani menuju ke lnn inguinalis kemudian lnn illiaca ekterna dan lnn illiaci kommunis, sehingga bila ada keganasan dan infeksi dapat menyebar sampai inguinal.
Inervasi kanalis ani diatur oleh saraf somatik sehingga sangat sensitif terhadap rasa sakit, sedang rektum oleh saraf viseral sehingga kurang sensitif terhadap rasa sakit. Rektum diinervasi oleh saraf simpatis dari pleksus mesenterika inferior dan n.presakralis (hipogastrica)  yang berasal dari L2,3,4 dan saraf parasimpatis dari S2,3,4.

Pemeriksaan Anorektum
» Inspeksi & Palpasi
Dideteksi : Fissura ani, abses perianal, fistel perianal, hemorrhoid, prolaps
» Colok dubur / RT
» Anuskopi  untuk melihat kanalis ani dan bagian bawah rektum sejauh  10 cm
» Proktoskopi : 15 cm
» Proktosigmoideskopi : melihat rektum, colon sigmoid
» Posisi pasien pada pemeriksaan Anorektum :
  1. Knee chest (menungging)
  2. Lithotomi
  3. Sims (miring kekiri dengan paha ditekuk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar